Tukang Cukur

Seorang konsumen (K) datang ketempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan jambangnya. Si tukang cukur (TC) mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

TC: "saya tidak percaya kalau Tuhan itu ada"

K: "Kenapa kamu bisa berkata seperti itu?"

TC: "Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, dijalanan, untuk membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada".
"Katakan kepadaku, jikalau Tuhan itu ada, adakah manusia yang bisa sakit?".
"Adakah anak-anak yang akan terlantar?".
"Adakah yang hidupnya akan susah?".
"Jika Tuhan ada, maka Tidak akan ada yang namanya Sakit ataupun kesusahan tersebut".
"Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi".

(Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat).

(Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si Konsumen beranjak dari kursi tukang cukur, dan pergi meninggalkan ruangan itu).

(Beberapa saat setelah dia (konsumen) meninggalkan ruangan itu, dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (gimbal), tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat).

(Si konsumen balik ke ruangan tukang cukur tadi). Dan..

K: "Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini tidak ada tukang cukur!".

(Si tukang cukur tidak terima....)

TC: "Kamu kok bisa bilang begitu?"
"Saya tukang cukur dan saya ada disini. Dan barusan saya juga memotong rambutmu dan menyukur brewokmu!!".

K: "Tidak!".
"Tukang Cukur itu tidak ada! sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang ada diluar sana".

TC: "Ah tidak mungkin, tapi tukang cukur itu tetap ada"
"Apa yang kamu liat itu adalah salah mereka sendiri, mengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya??"

K: "Cocok, Saya sangat setuju!!".
"Itulah point utamanya, sama dengan Tuhan tadi".

Tukang cukur itu terhentak dan tak bisa berkata - kata..

sumber

0 komentar ke kotak komentar

Posting Komentar